acc
Rabu, 06 Maret 2019
Minggu, 09 September 2018
Perjalananfress
Perkembangan acc
Perkembangan zaman tak menyurutkan solidaritas pertemanan.
Walaupun tidak ada kegiatan selanjutnya, tetap sistem kekeluargaan tak surut. Tetaplah berjuang untuk masa depan. Kami tetap mendukung kalian.
Perkembangan zaman tak menyurutkan solidaritas pertemanan.
Walaupun tidak ada kegiatan selanjutnya, tetap sistem kekeluargaan tak surut. Tetaplah berjuang untuk masa depan. Kami tetap mendukung kalian.
Senin, 18 Juni 2018
Bukan sebatas teman
Bukan sebatas teman
Sebuah wadah perkumpulan bukan hanya untuk canda gurau dan melepas kesenangan belaka, tetapi seharusnya sebuah wadah perkumpulan itu dijadikan sebagai satu keluarga.
Biasanya hanya kenal saja. Tetapi anak cikarang community sudaru wadah tersebut dijadikan sebagai satu keluarga. Apabila ada yg kesulitan saling membantu. Itulah indahnya kekeluargaan.
Walaupun komunitas acc (anak cikarang community) sedang vakum tidak ada kegiatan rutin seperti biasanya. Tetapi masih saling memahami dengan suatu kesibukan.
Di saat bulan ramadhan 20018 ini, anak acc mempunyai kegiatan berbagi makanan. Walaupun anggota tidak banyak, tetap berjalan dan alhamdulillah lancar.
Acc hanya sebagai wadah, tetapi jiwa acc tertanam sudah di dalam hati anggotanya.
Minggu, 20 November 2016
Silaturrahim club R15 chapter jakarta
Alhamdulillah mempunyai teman baru R15 chapter jakarta. Terimakasih telah menerima kami untuk bersaudara dengan club R15.
Kami segenap anggota acc mengucapkan selamat ulang tahun ke-2 untuk clubR15 chapter jakarta. Semoga sukses selalu, kompak selalu dan maju terus.
Kamis, 11 Agustus 2016
Safety riding
Posted in Apaan sih?, Motor, Safety
Contributed by Andry Berlianto
Edited by Saftari
Kondisi seperti saat ini membuat sepeda motor menjadi pilihan paling praktis dan ekonomis sebagai alat transportasi baik pribadi maupun keluarga.
Kemampuan melalui jalan yang relatif kecil (selap selip) seakan membuat motor menjadi kendaraan ‘bebas macet’ dan efektif, sementara itu juga konsumsi BBM yang sangat irit membuat kendaraan ini sangatlah ekonomis.
Namun sayang juga ketika demikian mudahnya memperoleh sepeda motor, tetapi tidak dibarengi dengan kesadaran untuk belajar berkendara dengan baik dan aman. Masih banyak kita lihat orang mengendarai motor dengan sekencang-kencangnya, atau sangat lambat dan lain-lain yang membahayakan dirinya juga orang lain disekitarnya.
Menurut survey tim safety riding course, lebih dari 50% kecelakaan sepeda motor disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri, selain faktor kendaraan dan lingkungan.
Mungkin disinilah perlunya kita ikut suatu klub motor. Apakah itu klub motor sejenis maupun klub motor berbagai merek, yang penting adalah klub yang bisa membina kita menjadi bikers yang baik dan tertib.
Klub motor yang baik salah satunya adalah klub yang peduli dengan keselamatan dan keamanan berkendara.
Beberapa klub yang saya kenal, melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan tentang keselamatan dan keamanan berkendara. Bahkan untuk menggelar acara tersebut dilibatkan juga beberapa vendor sebagai sponsor, yang artinya semua sepakat akan pentingnya keselamatan.
Safety Riding ! Sama halnya dengan istilah Safety Driving bagi pengguna mobil, istilah Safety Riding mengacu kepada perilaku berkendara yang secara ideal harus memiliki tingkat keamanan yang cukup bagi diri sendiri maupun orang lain.
Dalam pelatihan Safety Riding, disajikan dalam teori dan praktek.
Umumnya dalam teori dijelaskan seputar keselamatan berkendara, pentingnya pemanasan tubuh saat hendak berkendara, kesiapan kendaraan, posisi berkendara yang ideal, dan lain-lain.
Kesiapan berkendara yang diperlukan untuk sepeda motor antara lain:
Sarung Tangan, sebaiknya memiliki lapisan yang dapat menutupi kedua belah tangan dan bahan yang dapat menyerap keringat serta tidak licin saat memegang grip/handle motor.
Jaket, sebaiknya mampu melindungi seluruh bagian tubuh baik dari terpaan angin maupun efek negatif kala terjadi benturan baik kecil maupun besar.
Helm (minimal Half Face), sebaiknya mampu memberikan proteksi lebih kepada kepala, poin inilah yang selalu dilewatkan oleh tipikal bikers pengguna helm ‘catok’ dan sejenisnya.
Sepatu, haruslah mampu memberikan kenyamanan serta keamanan bagi seluruh lapisan kaki.
Secara umum untuk pelatihan praktek Safety Riding diajarkan:
–Teknik pengereman dengan hanya mengandalkan rem depan, rem belakang, dan kombinasi keduanya. Teknik ini untuk membiasakan bikers untuk membedakan fungsi dua sisi rem saat hendak berhenti ber-akselerasi.
–Teknik “slalom” dengan cone di lintasan. Teknik ini untuk melihat kemampuan peserta menikung dengan cepat dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya dengan asumsi kendaraan sedang src=”http://www.saft7.com/techtips/safetyriding/safetyriding-03.jpg” />
–Teknik berjalan di lintasan ala “bumpy-road” , teknik ini untuk membiasakan bikers untuk memberi kenyamanan saat jalan tidak mulus atau bergelombang.
–Teknik berkendara di lintasan lurus dan sempit berupa bilah dengan asumsi kendaraan berjalan di jalan kecil dan diliputi kemacetan. Teknik ini untuk membiasakan diri bagi bikers untuk tetap dapat melakukan handling tanpa menurunkan kaki dalam kecepatan rendah.
Perangkat keamanan semacam decker lutut dan siku plus helm menjadi wajib untuk peserta pelatihan Safety Riding.
Dari materi-materi seperti inilah diharapkan muncul niatan dari para pengendara untuk membiasakan diri sendiri memberi upaya keselamatan berkendara. Gampang-gampang susah, itu ternyata pendapat yang muncul di benak peserta setelah semua sesi praktek dilapangan dilakukan.
Dari sekian banyak poin yang dipelajari peserta semua memiliki arti masing-masing dengan kesimpulan bahwa keselamatan berkendara amatlah dibutuhkan untuk mengurangi angka kecelakaan dijalan. Ya ! Semua dimulai dari diri sendiri, alangkah baiknya jika hasil kursus singkat ini dapat dibagi dengan rekan-rekan lain sesama pengendara.
Buktikan bahwa kita mampu berkendara dengan baik, tidak sembrono, tidak ugal-ugalan, patuh lalu-lintas, dan menghormati sesama pengguna jalan serta memberi contoh positif kepada sesama pengguna jalan.
Safety is Everything bro !
http://saft7.com/safety-riding-apaan-sih/
Sabtu, 11 Juni 2016
Struktur organisasi acc tahun 2016-2017
Struktur organisasi acc
Penasehat : Maftuh
Ketua : Acong
Sekretaris. : Aray
Bendahara : Iwan
Sie. Acara. : Sarip
Sie. Humas. : Zein
Sie. Keamanan : 1. Maja
2. Gerandong
Sie. Dokumentasi : 1. Alfian
2. Dwi
Anggota : Tadu
Penasehat : Maftuh
Ketua : Acong
Sekretaris. : Aray
Bendahara : Iwan
Sie. Acara. : Sarip
Sie. Humas. : Zein
Sie. Keamanan : 1. Maja
2. Gerandong
Sie. Dokumentasi : 1. Alfian
2. Dwi
Anggota : Tadu
Selasa, 29 Maret 2016
Sabtu, 05 September 2015
Gedebog Pisang Untuk Media Tanam Sayuran Organik
Manfaat Gedebog pisang memang sangat baik untuk pertanian
, kebanyakan dari petani pisang yang telah usai panen biasanya hanya
membuang pohon pisang tanpa dimanfaatkan. Selain mempunyai manfaat untuk
digunakan sebagai pupuk cair organik atau pun BOKASHI , ternyata batang pisang (GEDEBOG) dapat di manfaatkan sebagai media tanam sayuran. Adapun jenis sayuran yang bisa di tanam menggunakan limbah pohon pisang ini adalah Cabai , Terong , Tomat , Bayam , Sawi , Kangkung dan sejenisnya.
![]() |
Manfaat Batang Pisang Untuk media Tanam Sayuran Organik kredit gambar bebeja.com |
Keunggulan menanam atau budidaya sayur organik menggunakan media batang pisang ternyata sangat hemat air untuk penyiraman , jika perlakuan tempat menggunakan paranet atau shading net (green house) dalam masa 3 bulan sayuran yang anda tanam tidak memerlukan penyiraman intensif. Meski tidak mendapat siraman, budidaya sayur dengan media batang pisang mampu tumbuh subur , ini karena gedebog mempunyai cadangan air yang sangat di butuhkan oleh tumbuhan untuk tumbuh kembangnya.
Cara Menanam Sayur Menggunakan Gedebog Pisang
Metode atau cara budidaya sayuran ini sangat mudah dan praktis , anda hanya membutuhkan beberapa batang pohon pisang atau tergantung berapa banyak sayuran yang akan anda budidayakan. peralatan dan bahan yang lain anda butuhkan adalah Bokashi dan campuran tanah 1 : 2 , 1 bagian bokashi dan 2 bagian untuk tanah , Kaleng bekas diameter lebih kuran 10 cm untuk melubangi batang pisang ( jarak tanam sesuaikan dengan kebutuhan anda )
Persiapan Menanam Sayuran Organik
Yang harus dipersiapkan adalah bibit sayur yang akan di budidayakan menggunakan teknik organik, penyemaian benih terlebih dahulu lebih baik untuk menanam cabai , tomat dan terong. Setelah gedebog pisang dilubangi isi dengan campuran bokashi dan tanah yang telah di buat , kemudian biarkan selama 3 - 5 hari selanjutnya tanam bibit ketika pengisian bokashi telah mencapai 3-5 hari. Untuk menjaga kelembaban suhu sebaiknya lahan yang anda jadikan tempat budidaya telah di pasang dengan paranet.
Perawatan Tanaman
Untuk perawatan tanaman budidaya anda tidaklah repot , karena yang diperlukan hanya penyemprotan pupuk cair organik setiap 5 hari sekali dan di selingi dengan pengendalian hama atau pestisida organik buatan sendiri. Jika di perlakukan secara baik dan tepat budidaya sayur organik menggunakan gedebog pisang akan memberikan hasil yang maksimal tanpa penyiraman. Teknik budidaya ini sangat sesuai untuk daerah yang kurang atau terbatas sumber air.
Nah , demikian ulasan tentang Gedebog Pisang Untuk Media tanam Sayuran Organik . semoga membawa manfaat untuk para pecinta budidaya organik di Nusantara , Salam Sukses untuk kita semua.
Selasa, 01 September 2015
Kabupaten Bekasi
SEJARAH, Penelusuran Poerbatjaraka (seorang ahli bahasa Sansakerta dan bahasa Jawa Kuno). Kata “Bekasi” secara filologis berasal dari kata Candrabhaga; Candra berarti bulan (“sasi” dalam bahasa Jawa Kuno) dan Bhaga berarti bagian. Jadi Candrabhaga berarti bagian dari bulan. Pelafalan kata Candrabhaga kadang berubah menjadi Sasibhaga atau Bhagasasi. Dalam pengucapannya sering disingkat Bhagasi, dan karena pengaruh bahasa Belanda sering ditulis Bacassie (di Stasiun KA Lemahabang pernah ditemukan plang nama Bacassie). Kata Bacassie kemudian berubah menjadi Bekasi sampai dengan sekarang.
Candrabhaga
merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara,
yang berdiri sejak abad ke 5 Masehi. Ada 7 (tujuh) prasasti yang menyebutkan adanya kerajaan Tarumanagara yang
dipimpin oleh Maharaja Purnawarman, yakni Prasasti Tugu (Cilincing, Jakarta), Prasasti Ciaruteun, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Pasir Awi (ke
enam prasasti ini ada di daerah Bogor), dan satu prasasti di daerah Bandung
Selatan (Prasasti Cidangiang).
Diduga
bahwa Bekasi merupakan salah satu pusat Kerajaan Tarumanagara (Prasasti Tugu,
berbunyi : ..dahulu kali yang bernama Kali Candrabhaga digali oleh
Maharaja Yang Mulia Purnawarman, yang mengalir hingga ke laut, bahkan kali ini
mengalir disekeliling istana kerajaan. Kemudian, semasa 22 tahun dari tahta
raja yang mulia dan bijaksana beserta seluruh panji-panjinya menggali kali yang
indah dan berair jernih, “Gomati” namanya. Setelah sungai itu mengalir
disekitar tanah kediaman Yang Mulia Sang Purnawarman. Pekerjaan ini dimulai
pada hari yang baik, yaitu pada tanggal 8 paro petang bulan Phalguna dan
diakhiri pada tanggal 13 paro terang bulan Caitra. Jadi, selesai hanya 21 hari
saja. Panjang hasil galian kali itu mencapai 6.122 tumbak. Untuk itu, diadakan
selamatan yang dipimpin oleh para Brahmana dan Raja mendharmakan 1000 ekor
sapi…). Tulisan dalam prasasti ini menggambarkan perintah Raja Purnawarman
untuk menggali kali Candrabhaga, yang bertujuan untuk mengairi sawah dan
menghindar dari bencana banjir yang kerap melanda wilayah Kerajaan
Tarumanagara.
Setelah
kerajaan Tarumanagara runtuh (abad 7), kerajaan yang memiliki pengaruh cukup
besar terhadap Bekasi adalah Kerajaan Padjadjaran,
terlihat dari situs sejarah Batu Tulis
(di daerah Bogor), Sutarga lebih jauh menjelaskan, bahwa Bekasi merupakan
bagian dari wilayah Kerajaan Padjadjaran dan merupakan salah satu pelabuhan
sungai yang ramai dikunjungi oleh para pedagang. Bekasi menjadi kota yang
sangat penting bagi Padjadjaran, selanjutnya menjelaskan bahwa: “..Pakuan
adalah ibukota Kerajaan Padjadjaran yang baru. Proses perpindahan ini
didasarkan atas pertimbangan geopolitik dan strategi militer. Sebab, jalur
sepanjang Pakuan banyak dilalui aliran sungai besar yakni sungai Ciliwung dan
Cisadane. Oleh sebab itu, kota-kota pelabuhan yang ramai ketika itu akan mudah
terkontrol dengan baik seperti Bekasi, Karawang, Kelapa, Tanggerang dan Mahaten
atau Banten Sorasoan…”
Demikianlah,
waktu berlalu, kerajaan-demi kerajaan tumbuh, berkembang, mengalami masa
kejayaan, runtuh, timbul kerajaan baru. Kedudukan Bekasi tetap menempati posisi
strategis dan tercatat dalam sejarah masing-masing kerajaan (terakhir tercatat
dalam sejarah, kerajaan yang menguasai Bekasi adalah Kerajaan Sumedanglarang, yang menjadi bagian dari Kerajaan Mataram). Bahkan bukti-bukti mengenai keberadaan
kerajaan ini sampai sekarang masih ada, misalnya : ditemukannya makam
Wangsawidjaja dan Ratu Mayangsari (batu nisan), makam Wijayakusumah serta sumur
mandinya yang terdapat di kampung Ciketing, Desa Mustika Jaya, Bantargebang.
Dimana baik batu nisan maupun kondisi sumur serta bebatuan sekitarnya,
menunjukkan bahwa usianya parallel dengan masa Kerajaan Sumedanglarang.
Demikian pula penemuan rantai di Kobak Rante, Desa Sukamakmur, Kecamatan
Sukakarya (konon katanya, daerah Kobak Rante adalah daerah pinggir sungai yang
cukup besar, hingga mampu dilayari kapal. Jalur ini sering digunakan patroli
kapal dari Sumedanglarang.
MASA HINDIA BELANDA, Pada masa ini masuk ke dalam
Regentschap Meester Cornelis, yang terbagi atas empat district, yaitu Meester
Cornelis, Kebayoran, Bekasi dan Cikarang. District Bekasi, pada masa penjajahan
Belanda dikenal sebagai wilayah pertanian yang subur, yang terdiri atas
tanah-tanah partikelir, system kepemilikan tanahnya dikuasai oleh tuan-tuan
tanah (kaum partikelir), yang terdiri dari pengusaha Eropa dan para saudagar
Cina. Diatas tanah partikelir ini ditempatkan Kepala Desa atau Demang, yang
diangkat oleh Residen dan digaji oleh tuan tanah. Demang ini dibantu oleh
seorang Juru Tulis, para Kepala Kampung, seorang amil, seorang pencalang
(pegawai politik desa), seorang kebayan (pesuruh desa), dan seorang ulu-ulu (pengatur
pengairan).
Untuk
mengawasi tanah, para tuan tanah mengangkat pegawai atau pembantu dekatnya,
disebut potia atau lands opziener. Potia biasanya keturunan Cina, yang diangkat
oleh tuan tanah. Tugas potia adalah mengawasi para pekerja, serta mewakili tuan
tanah apabila tidak ada ditempat. Disamping itu ada juga Mandor yang menguasai
suatu wilayah, disebut wilayah kemandoran. Dalam praktek sehari-hari, mandor
sangatlah berkuasa, seringkali tindakannya terhadap para penggarap melampaui
batas-batas kemanusiaan. Para penggarap adalah pemilik tanah sebelumnya, yang
tanahnya dijual pada tuan tanah. Orang yang diangkat mandor biasanya dari para
jagoan atau jawara yang ditakuti oleh para penduduk.
Distrik
Bekasi terkenal subur yang produktif, hasilnya lebih baik jika dibandingkan
dengan distrik-distrik lain di Batavia, distrik Bekasi rata-rata mencapai 30-40
pikul padi setiap bau, sedangkan distrik lain hanya mampu menghasilkan padi
15-30 pikul setiap bau’nya. Namun yang menikmati hasil kesuburan tanah Bekasi adalah
Sang tuan tanah, bukanlah rakyat Bekasi. Rakyat Bekasi tetap kekurangan, dalam
kondisi yang serba sulit, seringkali muncul tokoh pembela rakyat kecil, semisal
Entong Tolo, seorang kepala perambok yang selalu menggasak harta orang-orang
kaya, kemudian hasilnya dibagikan kepada rakyat kecil, karenanya rakyat sangat
menghormati dan melindungi keluarga Entong Tolo, Sang Maling Budiman, Robin
Hood’nya rakyat Bekasi. Di hampir semua wilayah Bekasi memiliki cerita sejenis,
dengan versi dan nama tokoh yang berbeda. Hal ini juga, yang mempengaruhi sikap
dan cara pandang masyarakat Bekasi, terhadap sesuatu yang berhubungan dengan
ke’jawara’an.
Setelah
Entong Tolo ditangkap dan dibuang ke Manado, tahun 1913 di Bekasi muncul
organisasi Sarekat Islam (SI) yang banyak diminati masyarakat yang sebagian
besar petani. Berbeda dengan di daerah lain, kepengurusan SI Bekasi didominasi
oleh kalangan pedagang, petani, guru ngaji, bekas tuan tanah dan pejabat yang
dipecat oleh Pemerintah Hindia Belanda, serta para jagoan yang dikenal sebagai
rampok budiman. Karena jumlah yang cukup banyak, SI Bekasi kemudian menjadi
kekuatan yang dominan ketika berhadapan dengan para tuan tanah. Antara
1913-1922, SI Bekasi menjadi penggerak berbagai protes sebagai upaya
penentangan terhadap berbagai penindasan terhadap petani, misalnya pemogokkan
kerja paksa (rodi), protes petani di Setu (1913) sampai pemogokkan pembayaran
“cuka” (1918).
MASA PENDUDUKAN JEPANG, Kedatangan Jepang di Indonesia bagi
sebagian besar kalangan rakyat, memperkuat anggap eksatologis ramalan Jayabaya
(buku “Jangka Jayabaya”, mengungkapkan :”…suatu ketika akan datang bangsa
kulit kuning dari utara yang akan mengusir bangsa kulit putih. Namun, ia hanya
akan memerintah sebentar yakni selama ‘seumur jagung’, sebagai Ratu Adil yang
kelak akan melepaskan Indonesia dari belenggu penjajahan…”
Pada
awalnya, penaklukan Jepang terhadap Belanda disambut dengan suka cita, yang
dianggap sebagai pembebas dari penderitaan. Rakyat Bekasi menyambut dengan
kegembiraan, dan semakin meluap ketika Jepang mengijinkan pengibaran Sang Merah
Putih dan dinyanyikannya lagu Indonesia Raya. Namun kegembiraan rakyat Bekasi
hanya sekejap, selang seminggu pemerintah Jepang mengeluarkan larangan
pengibaran Sang Merah Putih dan lagu Indonesia Raya. Sebagai gantinya Jepang
memerintahkan seluruh rakyat Bekasi mengibarkan bendera “Matahari Terbit” dan
lagu “Kimigayo”. Melalui pemaksaan ini, Jepang memulai babak baru penindasan,
yang semula dibanggakan sebagai “saudara tua”.
Kekejaman
tentara Jepang semakin kentara, ketika mengintruksikan agar seluruh rakyat
Bekasi berkumpul di depan kantor tangsi polisi, untuk menyaksikan hukuman
pancung terhadap penduduk Telukbuyung bernama Mahbub, yang ditangkap karena
diduga sebagai mata-mata Belanda dan menjual surat tugas perawatan kuda-kuda
militer Jepang. Hukum pancung ini sebagai shock theraphy agar menimbulkan efek
jera dan ketakutan bagi rakyat Bekasi. Bala tentara Jepang juga memberlakukan
ekonomi perang, padi dan ternak yang ada di Bekasi Gun dicatat, dihimpun dan
wajib diserahkan kepada penguasa militer Jepang. Bukan saja untuk keperluan
sehari-hari tapi juga untuk keperluan jangka panjang, dalam rangka menunjang
Perang Asia Timur Raya.
Akibatnya,
rakyat Bekasi mengalami kekurangan pangan, keadaan ini makin diperparah dengan
adanya “Romusha” (kerja rodi). Pemerintah militer Jepang juga melakukan
penetrasi kebudayaan dengan memaksa para pemuda Bekasi untuk belajar semangat
bushido (spirit of samurai), pendewaan Tenno Haika (kaisar Jepang). Para pemuda
dididik melalui kursus atau dengan melalui pembentukan Seinendan, Keibodan,
Heiho dan tentara Pembela Tanah Air (PETA), yang kemudian langsung ditempatkan
kedalam organisasi militer Jepang.
Selain
organisasi bentukan Jepang, pemuda Bekasi mengorganisasikan diri dalam
organisasi non formal yaitu Gerakan Pemuda Islam Bekasi (GPIB), yang didirikan
pada tahun 1943 atas inisiatif para pemuda Islam Bekasi yang setiap malam
Jum’at mengadakan pengajian di Mesjid Al –Muwahiddin, Bekasi, para anggotanya
terdiri atas pemuda santri, pemuda pendidikan umum dan pemuda “pasar” yang buta
huruf. Awalnya GPIB dipimpin oleh Nurdin, setelah ia meninggal 1944, digantikan
oleh Marzuki Urmaini. Hingga awal kemerdekaan BPIB memiliki anggota yang
banyak, markasnya di rumah Hasan Sjahroni, di daerah pasar Bekasi, banyak anggotanya
kemudian bergabung ke-BKR dan badan perjuangan yang dipimpin oleh KH Noer Alie.
GPIB banyak memiliki Cabang antara lain, GPIB Pusat Daerah Bekasi (Marzuki
Urmaini dan Muhayar), GPIB Daerah Ujung Malang (KH Noer Alie), GPIB Daerah
Tambun (Angkut Abu Gozali, GPIB Kranji (M. Husein Kamaly) dan GPIB Cakung
(Gusir) berdirinya kabupaten Bekasi. Berdasarkan aturan hukum pada saat itu dan
melihat kegigihan rakyat memperjuangkan aspirasinya untuk membentuk suatu
pemerintahan tersendiri, setingkat Kabupaten, mulailah para tokoh dan rakyat
Bekasi berjuang agar pembentukan tersebut dapat terealisasikan. Awal tahun
1950, para pemimpin rakyat diantaranya R. Soepardi, KH Noer Alie, Namin,
Aminudin dan Marzuki Urmaini membentuk “Panitia Amanat Rakyat Bekasi”, dan mengadakan
rapat raksasa di Alun-alun Bekasi (17 Januari1950), yang dihadiri oleh ribuan
rakyat yang datang dari pelbagai pelosok Bekasi, dihasilkan beberapa tuntutan
yang terhimpun dalam “Resolusi 17 Januari”, yang antara lain menuntut agar nama
Kabupaten Jatinegara diubah menjadi Kabupaten Bekasi, tuntutan itu
ditandatangani oleh Wedana Bekasi (A. Sirad) dan Asisten Wedana Bekasi (R.
Harun).
Usulan
tersebut akhirnya mendapat tanggapan dari Mohammad Hatta, dan menyetujui
penggantian nama “Kabupaten Jatinegara” menjadi “Kabupaten Bekasi”, persetujuan
ini semakin kuat dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 14 Tahun 1950 yang
ditetapkan tanggal 8 Agustus 1950 tentang Pembentukan Kabupaten-kabupaten di
lingkungan Provinsi Jawa Barat, serta memperhatikan Peraturan Pemerintah No. 32
Tahun 1950 tentang berlakunya undang-undang tersebut, maka Kabupaten Bekasi
secara resmi terbentuk pada tanggal 15 Agustus 1950, dan berhak mengatur rumah
tangganya sendiri, sebagaimana diatur oleh Undang-undang Pemerintah Daerah pada
saat itu, yaitu UU No.22 Tahun 1948. Selanjutnya, ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah Tingkat II Kabupaten Bekasi, bahwa tanggal 15 Agustus 1950 sebagai hari
jadi kabupaten.
Status
ini dikukuhkan dengan UU Nomor 14 Tahun 1950 mengenai pembentukan Kabupaten
Bekasi, dengan wilayah yang terdiri dari empat kewedanaan, 13 kecamatan dan 95
desa. Pada tahun 1960 kantor Kabupaten Bekasi berpindah dari Jatinegara ke kota
Bekasi (Jl. Ir. H Juanda), yang kemudian pada tahun 1982 gedung perkantoran
Pemda Kabupaten Bekasi kembali dipindahkan ke Jl. Ahmad Yani, Bekasi. Mulai
tahun 2004, Pemerintahan Kabupaten Bekasi dipindahkan ke Cikarang Pusat, Kota
Deltamas dengan tujuan untuk memeratakan pembangunan di daerah timur Bekasi.
KEPENDUDUKAN, Jumlah penduduk Kabupaten Bekasi
pada tahun 2004 mencapai 1.950.209 jiwa. Bila dilihat dari rasio penduduk
berdasarkan kelamin adalah 1,04 banding 1,00, dimana jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 996.150 jiwa dan perempuan 954.054 jiwa. Adapun laju pertumbuhan
penduduk hasil perhitungan sensus tahun 2000 sebesar 4,23 % terdiri dari
migrasi 2,33 % dan alamiah 1,90%. Pada tahun 2005 jumlah penduduk
Kabupaten Bekasi bertambah menjadi 2.027.902 jiwa atau mengalami pertumbuhan
sebesar 3,98% dari tahun sebelumnya.Penduduk bekasi mayoritas merupakan pendatang
sehingga tak heran jika banyak budaya nya pn telah banyak berakulturasi.
TOPOGRAFI, Sebagian besar wilayah Bekasi adalah
dataran rendah dengan bagian selatan yang berbukit-bukit. Ketinggian lokasi
antara 0 – 115 meter dan kemiringan 0 – 250 meter. Kabupaten Bekasi yang terletak
di sebelah Utara Provinsi Jawa Barat dengam mayoritas daerah merupakan dataran
rendah, 72% wilayah Kabupaten Bekasi berada pada ketinggian 0-25 meter di atas
permukaan air laut. Berdasarkan karakteristik topografinya, sebagian besar
Kabupaten Bekasi masih memungkinkan untuk dikembangkan untuk kegiatan
budidaya,Terutama untuk budidaya ikan di tambak ataupun untuk budidaya hewan
domestik seperti ayam dan kambing.
Jenis
tanah di Kabupaten Bekasi diklasifikasikan dalam tujuh kelompok. Kelompok yang
paling layak untuk pengembangan pembangunan memiliki luas sekitar 16.682,25 Ha
(81,25%), yang terdiri dari jenis asosiasi podsolik kuning dan hidromorf
kelabu; komplek latosol merah kekuningan, latosol coklat, dan podsolik merah;
aluvial kelabu tua; asosiasi glei humus dan alluvial kelabu; dan asosiasi
latosol merah, latosol coklat kemerahan, dan laterit. Klasifikasi cukup layak
seluas 3.745,04 Ha (18,24%), terdiri dari jenis tanah asosiasi alluvial kelabu
dan alluvial coklat kekelabuan. Sisanya sekitar 104,71 Ha (0,51%) dari jenis
podsolik kuning merupakan areal yang kurang layak untuk pembangunan.
Ditinjau
dari tekstur tanahnya, sebagian besar wilayah ini memiliki tekstur tanah halus
sekitar 15.555,04 Ha (75,76%) dan bertekstur sedang sekitar 4.755,21 Ha (23,16%)
berada di sebelah utara dan sebelah selatan yakni, sedangkan sisanya sekitar
221,75 Ha atau 1,08% bertekstur kasar berada di sebelah barat. Tingkat kepekaan
tanah terhadap erosi cukup baik/stabil. Tingkat kepekaan ini diklasifikasikan
tiga bagian yakni stabil (tidak peka), peka, dan sangat peka. Sekitar 17.220,19
Ha (83,87%) dari luas lahan merupakan lahan stabil yang layak untuk
dikembangkan untuk berbagai macam kegiatan perkotaan. Seluas 3.127,02 Ha
(15,23%) dari lahanya memiliki kondisi peka dan masih cukup layak untuk
dibangun. Sedangkan di bagian selatan, lahnnya sangat peka terhadap erosi yakni
sekitar 184,79 Ha (0,9%), kurang layak untuk dikembangkan. Adanya beberapa
sungai yang melewati wilayah Kabupaten Bekasi merupakan potensi sebagai sumber
air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Di Kabupaten Bekasi terdapat enam
belas aliran sungai besar dengan lebar berkisar antara 3 sampai 80 meter, yaitu
sebagai berikut Sungai Citarum, Sungai Bekasi, Sungai Cikarang, Sungai
Ciherang, Sungai Belencong, Sungai jambe, Sungai Sadang, Sungai Cikedokan,
Sungai Ulu, Sungai Cilemahabang, Sungai Cibeet, Sungai Cipamingkis, Sungai
Siluman, Sungai Serengseng, Sungai Sepak dan Sungai Jaeran.
Selain
itu, terdapat 13 situ yang tersebar di beberapa kecamatan dengan luas total 3
Ha sampai 40 Ha, yaitu Situ Tegal Abidin, Bojongmangu, Bungur, Ceper,
Cipagadungan, Cipalahar, Ciantra, Taman, Burangkeng, Liang Maung, Cibeureum,
Cilengsir, dan Binong. Saat ini kebutuhan air di Kabupaten Bekasi dipenuhi dari
2 (dua) sumber, yaitu air tanah dan air permukaan. Air tanah dimanfaatkan untuk
pemukiman dan sebagian industri. Kondisi air tanah yang ada di wilayah
Kabupaten Bekasi sebagian besar merupakan air tanah dangkal yang berada pada
kedalaman 5 – 25 meter dari permukaan tanah, sedangkan air tanah dalam pada
umumnya didapat pada kedalaman antara 90 – 200 meter. Air permukaan, seperti
sungai, dimanfaatkan oleh PDAM untuk disalurkan kepada konsumennya, baik
permukiman maupun industri.
PEMERINTAHAN, Kabupaten Bekasi dipimpin oleh
bupati Hj. Neneng Hasanah Yasin dan wakil bupati H. Rohim Mintareja yang
dicalonkan oleh fraksi Golkar, yang memerintah dari tahun 2012.
Neneng Hasanah Yasin adalah calon dari Partai Golkar dan H. Rohim Mintareja
dari partai Demokrat. Neneng
Hasanah Yasin adalah anggota DPRD jawa barat. Rohim Mintareja adalah anggota
DPRD Kab. Bekasi dari Dapil DPRD Kab. Bekasi 1 yang bertugas di Komisi C.
Pasangan ini cukup kuat di daerah Pebayuran, Tambun, Cibitung, Cikarang Barat,
Cibarusah, terkecuali di Cikarang Selatan yang mayoritas memilih pasangan Darip
Maulana dan Jejen Sayuti.
PEREKONOMIAN, Perekonomian Kabupaten Bekasi
ditopang oleh sektor pertanian, perdagangan dan perindustrian. Banyak industri
manufaktur yang terdapat di Bekasi, diantaranya kawasan industri Jababeka, Greenland
International Industrial Center (GIIC), Kota Deltamas Kota Deltamas, EJIP, Delta Silicon,
MM2100, BIIE dan
sebagainya. Kawasan-kawasan industri tersebut kini digabung menjadi sebuah Zona Ekonomi Internasional (ZONI) yang memiliki fasilitas
khusus di bidang perpajakan, infrastruktur, keamanan dan fiskal.
PERTAMBANGAN
1.
Minyak bumi. Beberapa sumur minyak bumi yang telah
dieksplorasi terdapat di Bekasi bagian utara. Salah satunya terdapat di Babelan, Gabus,
Muaragembong,
Cabangbungin
dan Tambun. Produksi minyak
mentah dari sumur minyak bumi di Tambun mencapai 6.126 barel per hari.
2.
Gas alam. Gas alam terdapat di Bekasi bagian selatan. Sumur
gas yang sudah berproduksi sejak tahun 2004 berjumlah enam buah. Sumur-sumur
gas tersebut terdapat di Blok Jatirarangon yang meliputi wilayah Cikarang
Selatan dan Cikarang Pusat. Cadangan gas alam di Blok Jatirarangon diperkirakan
sebesar 56,7 miliar kaki kubik. Selain itu sumur gas
nomer 3 juga menghasilkan minyak bumi dengan debit 90 barel per hari.
PARIWISATA
Kabupaten Bekasi memiliki beberapa obyek
wisata, di antaranya:
- Taman Buaya Indonesia Jaya
- Waterboom Lippo Cikarang
- Gedung juang 45 di Tambun
- Saung Ranggon di Desa Cikedokan
- Danau Cibeureum di dekat perumahan Grand Wisata
- Pantai Muara Beting
- Wisata Rumah Pohon di Jatiasih
- Hutan Kota di daerah Margahayu
- Danau Marakas, di Pondok Ungu
- Pantai Muara Bendera
- Pantai Muara Gembong
- Bumi Perkemahan Karang Kitri
11 Tempat Wisata di Bekasi yang Paling Menarik
Kota Bekasi yang merupakan salah satu satelit dari kota Jakarta telah
menjadi tempat favorit bagi warga Jakarta, karena letaknya cukup dekat
dari pusat ekonomi kota Jakarta. Berperan sebagai salah satu kota
penyanggah ibukota, Bekasi menjadi lokasi dimana banyak sekali dibangun
kawasan hunian dan perindustrian.
Kota Bekasi menyimpan banyak potensi wisata menarik sebagai alternatif wisata anda. untuk mencapainya pun cukup mudah, karena saat ini sudah dilengkapi sarana transportasi umum yang sangat memadai. Berikut ini adalah daftar nama tempat wisata menarik yang bisa anda kunjungi.
1. Waterboom Lippo Cikarang
Kota Bekasi menyimpan banyak potensi wisata menarik sebagai alternatif wisata anda. untuk mencapainya pun cukup mudah, karena saat ini sudah dilengkapi sarana transportasi umum yang sangat memadai. Berikut ini adalah daftar nama tempat wisata menarik yang bisa anda kunjungi.
1. Waterboom Lippo Cikarang
![]() |
Waterboom Lippo Cikarang |
Jika berlibur ke Bali tempatnya terlalu jauh untuk dikunjungi, kenapa
tidak pergi ke Waterboom Lippo Cikarang saja? di kawasan taman bermain
air ini, Anda juga akan merasa seperti berada di Bali. Kenapa begitu,
karena tempat wisata di Bekasi
yang satu ini memang di desain sangat mirip dengan suasana Pulau Dewata
Bali. Di tempat ini, Anda dapat melihat saung-saung yang dihiasi kain
hitam-putih layaknya khas Bali, adanya bunga kamboja di sekitar kolam
dan patung-patung dari batu. tidak hanya itu Anda juga bisa mendengarkan
alunan gending Bali selama berada di kawasan ini.
2. Taman Buaya Indonesia Jaya
2. Taman Buaya Indonesia Jaya
![]() |
Taman Buaya Indonesia Jaya |
Taman Buaya Indonesia Jaya adalah tempat penangkaran buaya yang
berlokasi di Jln Raya Serang Cibarusah, Ds. Sukaragam. Sebelum memasuki
area taman buaya, anda akan disambut dengan patung buaya besar yang
berada di halaman depan tempat penangkaran buaya ini. Tempat wisata ini
dibangun pada tahun 1990, memiliki 5 kolam besar yang mampu menampung
100 ekor buaya pada setiap kolamnya. Demi keamanan para pengunjung,
kolam ini dibatasi dengan pagar besi dengan tinggi 1,5 meter. Di sini
juga terdapat kolam kecil untuk bayi buaya dan ruang penetasan telur
buaya.
3. Klenteng Hok Lay Kiong
3. Klenteng Hok Lay Kiong
![]() |
Klenteng Hok Lay Kiong |
Klenteng Hok Lay Kiong merupakan klenteng tertua yang ada di Bekasi
tepatnya berlokasi di Jalan Kenari, Margahayu. Klenteng Hok Lay Kiong
memiliki luas sekitar 650 meter persegi. Tidak ada yang tahu pasti
tentang kapan dibangunnya klenteng ini, diperkirakan klenteng Hok Lay
Kiong sudah berdiri sejak 300 - 400 tahun yang lalu. Tak berbeda dengan
kebanyakan klenteng pada umumnya, warna merah masih tetap mendominasi
bangunan dan segala ornamennya. Meski telah beberapakali direnovasi,
beberapa bagian klenteng seperti patung dewa, altar, pintu, dan tiang
penyanggah masih asli.
4. Gedung Juang 45
4. Gedung Juang 45
![]() |
Gedung Juang 45 |
Gedung Juang 45 cocok untuk anda yang menyukai wisata sejarah. Gedung
ini dibangun dalam 2 tahap, yaitu pada tahun 1906 dan 1925. Arsitektur
khas Eropa begitu terlihat di gedung ini. Yang paling terlihat adalah
terdapatnya banyak tiang penyanggah yang berukuran besar dan bermotif
bunga. Tempat wisata di Bekasi ini merupakan saksi perjuangan rakyat
Bekasi melawan para penjajah. Di tempat ini juga sering terjadi
perundingan atas tukar tawanan, yakni antara pejuang dan penjajah.
5. Saung Ranggon
5. Saung Ranggon
![]() |
Saung Ranggon |
Saung Ranggon adalah sebuah rumah panggung kuno yang berukuran 7,6 x 7,2
meter dan tinggi lantai 2,5 lantai dari atas tanah. Tempat wisata ini
dibangun pada abad ke-16 oleh Pangeran Rangga, yakni putra dari Pangeran
Jayakarta. Saung Ranggon berlokasi di Desa Cikedokan, Cikarang Barat.
Terdapat 7 buah anak tangga ke lantai utama. Bagian dalam saung adalah
ruang yang luas tanpa sekat ataupun jendela.
6. Danau Cibeureum
6. Danau Cibeureum
![]() |
Danau Cibeureum |
Danau Cibeureum merupakan lokasi favorit bagi komunitas pesepeda
sekitar. Danau ini memiliki luas sekitar 2 hektar, terdapat sebuah pulau
kecil di tengah danau ini, yang sering dijadikan obyek foto para
pengunjung. Pada akhir pekan, kawasan sekitar danau pasti ramai oleh
pesepeda dari segala penjuru Bekasi. mereka biasa bergerombol dan
berkumpul di area danau dekat warung makan.
7. Pantai Muara Beting
7. Pantai Muara Beting
![]() |
Pantai Muara Beting |
Pantai Muara Beting mempunyai pasir yang berwarna putih kecoklatan yang
landai. Selain pantai, di kawasan ini pun juga terdapat cagar alam,
antara lain hutan bakau dan juga beberapa satwa seperti buaya rawa dan
lutung hitam. Bulan September - Februari adalah saat yang tepat untuk
datang ke pantai ini. karena pada saat itu sedang terjadi migrasi burung
dari Pasifik ke daratan Cina dan mereka singgah sementara di cagar alam
ini.
8. Wisata Rumah Pohon
8. Wisata Rumah Pohon
![]() |
Wisata Rumah Pohon |
Wisata Rumah Pohon adalah tempat wisata yang asri, menawarkan rekreasi
alam untuk anak - anak. Berbagai permainan outbond dapat anda lakukan di
sini. Tempat wisata ini cocok jika anda kunjungi bersama anak dan
keluarga, pastinya mereka tak bosan dengan berbagai permainan yang
disediakan di sini, seperti flying fox, paintball, wall climbing, hingga
kolam tangkap ikan dan arena balita.
9. Hutan Kota
9. Hutan Kota
![]() |
Hutan Kota |
Bekasi yang terkenal akan kawasan pemukiman dan industrinya ternyata
juga mempunyai sebuah hutan kota yang menarikn untuk dikunjungi untuk
mengisi liburan akhir pekan Anda. Tempat wisata ini berada di bagian
Bekasi Selatan tepatbya di desa Margahayu,
Tempat wisata di Bekasi ini dibuka tahun 2012 luas sekitar 2 hektar. Di tempat ini, ada banyak pepohonan sehingga udaranya relatif sejuk. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan disini antara lain bersepeda, piknik dan melihat penangkaran burung merpati serta kutilang.
10. Danau Marakas
Tempat wisata di Bekasi ini dibuka tahun 2012 luas sekitar 2 hektar. Di tempat ini, ada banyak pepohonan sehingga udaranya relatif sejuk. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan disini antara lain bersepeda, piknik dan melihat penangkaran burung merpati serta kutilang.
10. Danau Marakas
![]() |
Danau Marakas |
Danau Marakas berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi Utara. Biasanya tempat
wisata ini dijadikan salah satu tujuan wisata keluarga untuk
menghabiskan waktu akhir pekannya. Disini, selain dapat menikmati
pemandangan danau, juga bisa melkukan kegiatan memancing, mencicipi
kuliner di deretan warung sekitar danau atau berburu suvenir. Untuk
memasuki kawasan tempat wisata menarik di Bekasi ini, Anda tidak akan dipungut biaya.
11. Bumi Perkemahan Karang Kitri
11. Bumi Perkemahan Karang Kitri
Bumi perkemahan karang kitri adalah obyek wisata perkemahan alam yang
tak kalah indah dan menarik. Disini, juga dilengkapi beberapa fasilitas
outbound dan perkemahan yang cukup lengkap. Bumi Perkemahan Karang Kitri
ini berlokasi di desa Karang Mulya, Kecamatan Bojong Manggu.
Ir. Soekarno
Ir.
Soekarno (lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di
Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia
pertama yang menjabat pada periode 1945 - 1966. Ia memainkan peranan
penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia
adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia
(bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus
1945.
Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya - berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat - menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggung jawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS di tahun yang sama dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.
Latar belakang dan pendidikan
Soekarno dilahirkan dengan nama Kusno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru di Surabaya, Jawa. Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai berasal dari Buleleng, Bali
Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya di Tulungagung, Jawa Timur. Pada usia 14 tahun, seorang kawan bapaknya yang bernama Oemar Said Tjokroaminoto mengajak Soekarno tinggal di Surabaya dan disekolahkan ke Hoogere Burger School (H.B.S.) di sana sambil mengaji di tempat Tjokroaminoto. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu. Soekarno kemudian bergabung dengan organisasi Jong Java (Pemuda Jawa).
Tamat H.B.S. tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung, dan tamat pada tahun 1925. Saat di Bandung, Soekarno berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.
Masa pergerakan nasional
Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap Belanda pada bulan Desember 1929, dan memunculkan pledoinya yang fenomenal: Indonesia Menggugat, hingga dibebaskan kembali pada tanggal 31 Desember 1931.
Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933, dan diasingkan ke Flores. Di sini, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional. Namun semangatnya tetap membara seperti tersirat dalam setiap suratnya kepada seorang Guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hassan.
Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu.Soekarno baru kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.
Masa penjajahan Jepang
Soekarno bersama Fatmawati dan Guntur
Pada awal masa penjajahan Jepang (1942-1945), pemerintah Jepang sempat tidak memperhatikan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia terutama untuk "mengamankan" keberadaannya di Indonesia. Ini terlihat pada Gerakan 3A dengan tokohnya Shimizu dan Mr. Syamsuddin yang kurang begitu populer.
Namun akhirnya, pemerintahan pendudukan Jepang memperhatikan dan sekaligus memanfaatkan tokoh tokoh Indonesia seperti Soekarno, Mohammad Hatta dan lain-lain dalam setiap organisasi-organisasi dan lembaga lembaga untuk menarik hati penduduk Indonesia. Disebutkan dalam berbagai organisasi seperti Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI, tokoh tokoh seperti Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H Mas Mansyur dan lain lainnya disebut-sebut dan terlihat begitu aktif. Dan akhirnya tokoh-tokoh nasional bekerjasama dengan pemerintah pendudukan Jepang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, meski ada pula yang melakukan gerakan bawah tanah seperti Sutan Syahrir dan Amir Sjarifuddin karena menganggap Jepang adalah fasis yang berbahaya.
Soekarno diantara Pemimpin Dunia
Presiden Soekarno sendiri, saat pidato pembukaan menjelang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, mengatakan bahwa meski sebenarnya kita bekerjasama dengan Jepang sebenarnya kita percaya dan yakin serta mengandalkan kekuatan sendiri.
Ia aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, diantaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945 dan dasar dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan. Ia sempat dibujuk untuk menyingkir ke Rengasdengklok Peristiwa Rengasdengklok.
Pada tahun 1943, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundang tokoh Indonesia yakni Soekarno, Mohammad Hatta dan Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang dan diterima langsung oleh Kaisar Hirohito. Bahkan kaisar memberikan Bintang kekaisaran (Ratna Suci) kepada tiga tokoh Indonesia tersebut. Penganugerahan Bintang itu membuat pemerintahan pendudukan Jepang terkejut, karena hal itu berarti bahwa ketiga tokoh Indonesia itu dianggap keluarga Kaisar Jepang sendiri. Pada bulan Agustus 1945, ia diundang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara di Dalat Vietnam yang kemudian menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah urusan rakyat Indonesia sendiri.
Namun keterlibatannya dalam badan-badan organisasi bentukan Jepang membuat Soekarno dituduh oleh Belanda bekerja sama dengan Jepang,antara lain dalam kasus romusha.
Masa Perang Revolusi
Ruang tamu rumah persembunyian Bung Karno di Rengasdengklok.
Soekarno bersama tokoh-tokoh nasional mulai mempersiapkan diri menjelang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI,Panitia Kecil yang terdiri dari delapan orang (resmi), Panitia Kecil yang terdiri dari sembilan orang/Panitia Sembilan (yang menghasilkan Piagam Jakarta) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI, Soekarno-Hatta mendirikan Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Setelah menemui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, terjadilah Peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945; Soekarno dan Mohammad Hatta dibujuk oleh para pemuda untuk menyingkir ke asrama pasukan Pembela Tanah Air Peta Rengasdengklok. Tokoh pemuda yang membujuk antara lain Soekarni, Wikana, Singgih serta Chairul Saleh. Para pemuda menuntut agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia, karena di Indonesia terjadi kevakuman kekuasaan. Ini disebabkan karena Jepang sudah menyerah dan pasukan Sekutu belum tiba. Namun Soekarno, Hatta dan para tokoh menolak dengan alasan menunggu kejelasan mengenai penyerahan Jepang. Alasan lain yang berkembang adalah Soekarno menetapkan moment tepat untuk kemerdekaan Republik Indonesia yakni dipilihnya tanggal 17 Agustus 1945 saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, bulan suci kaum muslim yang diyakini merupakan bulan turunnya wahyu pertama kaum muslimin kepada Nabi Muhammad SAW yakni Al Qur-an. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan menjadi presiden dan wakil presiden dikukuhkan oleh KNIP.Pada tanggal 19 September 1945 kewibawaan Soekarno dapat menyelesaikan tanpa pertumpahan darah
Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya - berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat - menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggung jawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS di tahun yang sama dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.
Latar belakang dan pendidikan
Soekarno dilahirkan dengan nama Kusno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru di Surabaya, Jawa. Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai berasal dari Buleleng, Bali
Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya di Tulungagung, Jawa Timur. Pada usia 14 tahun, seorang kawan bapaknya yang bernama Oemar Said Tjokroaminoto mengajak Soekarno tinggal di Surabaya dan disekolahkan ke Hoogere Burger School (H.B.S.) di sana sambil mengaji di tempat Tjokroaminoto. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu. Soekarno kemudian bergabung dengan organisasi Jong Java (Pemuda Jawa).
Tamat H.B.S. tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung, dan tamat pada tahun 1925. Saat di Bandung, Soekarno berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.
Masa pergerakan nasional
Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap Belanda pada bulan Desember 1929, dan memunculkan pledoinya yang fenomenal: Indonesia Menggugat, hingga dibebaskan kembali pada tanggal 31 Desember 1931.
Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933, dan diasingkan ke Flores. Di sini, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional. Namun semangatnya tetap membara seperti tersirat dalam setiap suratnya kepada seorang Guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hassan.
Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu.Soekarno baru kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.
Masa penjajahan Jepang
Soekarno bersama Fatmawati dan Guntur
Pada awal masa penjajahan Jepang (1942-1945), pemerintah Jepang sempat tidak memperhatikan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia terutama untuk "mengamankan" keberadaannya di Indonesia. Ini terlihat pada Gerakan 3A dengan tokohnya Shimizu dan Mr. Syamsuddin yang kurang begitu populer.
Namun akhirnya, pemerintahan pendudukan Jepang memperhatikan dan sekaligus memanfaatkan tokoh tokoh Indonesia seperti Soekarno, Mohammad Hatta dan lain-lain dalam setiap organisasi-organisasi dan lembaga lembaga untuk menarik hati penduduk Indonesia. Disebutkan dalam berbagai organisasi seperti Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI, tokoh tokoh seperti Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H Mas Mansyur dan lain lainnya disebut-sebut dan terlihat begitu aktif. Dan akhirnya tokoh-tokoh nasional bekerjasama dengan pemerintah pendudukan Jepang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, meski ada pula yang melakukan gerakan bawah tanah seperti Sutan Syahrir dan Amir Sjarifuddin karena menganggap Jepang adalah fasis yang berbahaya.
Soekarno diantara Pemimpin Dunia
Presiden Soekarno sendiri, saat pidato pembukaan menjelang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, mengatakan bahwa meski sebenarnya kita bekerjasama dengan Jepang sebenarnya kita percaya dan yakin serta mengandalkan kekuatan sendiri.
Ia aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, diantaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945 dan dasar dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan. Ia sempat dibujuk untuk menyingkir ke Rengasdengklok Peristiwa Rengasdengklok.
Pada tahun 1943, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundang tokoh Indonesia yakni Soekarno, Mohammad Hatta dan Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang dan diterima langsung oleh Kaisar Hirohito. Bahkan kaisar memberikan Bintang kekaisaran (Ratna Suci) kepada tiga tokoh Indonesia tersebut. Penganugerahan Bintang itu membuat pemerintahan pendudukan Jepang terkejut, karena hal itu berarti bahwa ketiga tokoh Indonesia itu dianggap keluarga Kaisar Jepang sendiri. Pada bulan Agustus 1945, ia diundang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara di Dalat Vietnam yang kemudian menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah urusan rakyat Indonesia sendiri.
Namun keterlibatannya dalam badan-badan organisasi bentukan Jepang membuat Soekarno dituduh oleh Belanda bekerja sama dengan Jepang,antara lain dalam kasus romusha.
Masa Perang Revolusi
Ruang tamu rumah persembunyian Bung Karno di Rengasdengklok.
Soekarno bersama tokoh-tokoh nasional mulai mempersiapkan diri menjelang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI,Panitia Kecil yang terdiri dari delapan orang (resmi), Panitia Kecil yang terdiri dari sembilan orang/Panitia Sembilan (yang menghasilkan Piagam Jakarta) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI, Soekarno-Hatta mendirikan Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Setelah menemui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, terjadilah Peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945; Soekarno dan Mohammad Hatta dibujuk oleh para pemuda untuk menyingkir ke asrama pasukan Pembela Tanah Air Peta Rengasdengklok. Tokoh pemuda yang membujuk antara lain Soekarni, Wikana, Singgih serta Chairul Saleh. Para pemuda menuntut agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia, karena di Indonesia terjadi kevakuman kekuasaan. Ini disebabkan karena Jepang sudah menyerah dan pasukan Sekutu belum tiba. Namun Soekarno, Hatta dan para tokoh menolak dengan alasan menunggu kejelasan mengenai penyerahan Jepang. Alasan lain yang berkembang adalah Soekarno menetapkan moment tepat untuk kemerdekaan Republik Indonesia yakni dipilihnya tanggal 17 Agustus 1945 saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, bulan suci kaum muslim yang diyakini merupakan bulan turunnya wahyu pertama kaum muslimin kepada Nabi Muhammad SAW yakni Al Qur-an. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan menjadi presiden dan wakil presiden dikukuhkan oleh KNIP.Pada tanggal 19 September 1945 kewibawaan Soekarno dapat menyelesaikan tanpa pertumpahan darah
peristiwa Lapangan Ikada dimana 200.000 rakyat Jakarta akan bentrok dengan pasukan Jepang yang masih bersenjata lengkap.
Pada saat kedatangan Sekutu (AFNEI) yang dipimpin oleh Letjen. Sir Phillip Christison, Christison akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia secara de facto setelah mengadakan pertemuan dengan Presiden Soekarno. Presiden Soekarno juga berusaha menyelesaikan krisis di Surabaya. Namun akibat provokasi yang dilancarkan pasukan NICA (Belanda) yang membonceng Sekutu. (dibawah Inggris) meledaklah Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya dan gugurnya Brigadir Jendral A.W.S Mallaby.
Karena banyak provokasi di Jakarta pada waktu itu, Presiden Soekarno akhirnya memindahkan Ibukota Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta. Diikuti wakil presiden dan pejabat tinggi negara lainnya.
Kedudukan Presiden Soekarno menurut UUD 1945 adalah kedudukan Presiden selaku kepala pemerintahan dan kepala negara (presidensiil/single executive). Selama revolusi kemerdekaan,sistem pemerintahan berubah menjadi semi-presidensiil/double executive. Presiden Soekarno sebagai Kepala Negara dan Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri/Kepala Pemerintahan. Hal itu terjadi karena adanya maklumat wakil presiden No X, dan maklumat pemerintah bulan November 1945 tentang partai politik. Hal ini ditempuh agar Republik Indonesia dianggap negara yang lebih demokratis.
Meski sistem pemerintahan berubah, pada saat revolusi kemerdekaan, kedudukan Presiden Soekarno tetap paling penting, terutama dalam menghadapi Peristiwa Madiun 1948 serta saat Agresi Militer Belanda II yang menyebabkan Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan sejumlah pejabat tinggi negara ditahan Belanda. Meskipun sudah ada Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan ketua Sjafruddin Prawiranegara, tetapi pada kenyataannya dunia internasional dan situasi dalam negeri tetap mengakui bahwa Soekarno-Hatta adalah pemimpin Indonesia yang sesungguhnya, hanya kebijakannya yang dapat menyelesaikan sengketa Indonesia-Belanda.
Masa kemerdekaan
Setelah Pengakuan Kedaulatan (Pemerintah Belanda menyebutkan sebagai Penyerahan Kedaulatan), Presiden Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Mohammad Hatta diangkat sebagai perdana menteri RIS. Jabatan Presiden Republik Indonesia diserahkan kepada Mr Assaat, yang kemudian dikenal sebagai RI Jawa-Yogya. Namun karena tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia yang ingin kembali ke negara kesatuan, maka pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS kembali berubah menjadi Republik Indonesia dan Presiden Soekarno menjadi Presiden RI. Mandat Mr Assaat sebagai pemangku jabatan Presiden RI diserahkan kembali kepada Ir. Soekarno. Resminya kedudukan Presiden Soekarno adalah presiden konstitusional, tetapi pada kenyataannya kebijakan pemerintah dilakukan setelah berkonsultasi dengannya.
Mitos Dwitunggal Soekarno-Hatta cukup populer dan lebih kuat dikalangan rakyat dibandingkan terhadap kepala pemerintahan yakni perdana menteri. Jatuh bangunnya kabinet yang terkenal sebagai "kabinet seumur jagung" membuat Presiden Soekarno kurang mempercayai sistem multipartai, bahkan menyebutnya sebagai "penyakit kepartaian". Tak jarang, ia juga ikut turun tangan menengahi konflik-konflik di tubuh militer yang juga berimbas pada jatuh bangunnya kabinet. Seperti peristiwa 17 Oktober 1952 dan Peristiwa di kalangan Angkatan Udara.
Presiden Soekarno juga banyak memberikan gagasan-gagasan di dunia Internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika, masih belum merdeka, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, menyebabkan presiden Soekarno, pada tahun 1955, mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung yang menghasilkan Dasa Sila. Bandung dikenal sebagai Ibu Kota Asia-Afrika. Ketimpangan dan konflik akibat "bom waktu" yang ditinggalkan negara-negara barat yang dicap masih mementingkan imperialisme dan kolonialisme, ketimpangan dan kekhawatiran akan munculnya perang nuklir yang merubah peradaban, ketidakadilan badan-badan dunia internasional dalam pemecahan konflik juga menjadi perhatiannya. Bersama Presiden Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser (Mesir), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), U Nu, (Birma) dan Jawaharlal Nehru (India) ia mengadakan Konferensi Asia Afrika yang membuahkan Gerakan Non Blok. Berkat jasanya itu, banyak negara-negara Asia Afrika yang memperoleh kemerdekaannya. Namun sayangnya, masih banyak pula yang mengalami konflik berkepanjangan sampai saat ini karena ketidakadilan dalam pemecahan masalah, yang masih dikuasai negara-negara kuat atau adikuasa. Berkat jasa ini pula, banyak penduduk dari kawasan Asia Afrika yang tidak lupa akan Soekarno bila ingat atau mengenal akan Indonesia.
Guna menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif dalam dunia internasional, Presiden Soekarno mengunjungi berbagai negara dan bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara. Di antaranya adalah Nikita Khruschev (Uni Soviet), John Fitzgerald Kennedy (Amerika Serikat), Fidel Castro (Kuba), Mao Tse Tung (RRC).
Masa-masa kejatuhan Soekarno dimulai sejak ia "bercerai" dengan Wakil Presiden Moh. Hatta, pada tahun 1956, akibat pengunduran diri Hatta dari kancah perpolitikan Indonesia. Ditambah dengan sejumlah pemberontakan separatis yang terjadi di seluruh pelosok Indonesia, dan puncaknya, pemberontakan G 30 S, membuat Soekarno di dalam masa jabatannya tidak dapat "memenuhi" cita-cita bangsa Indonesia yang makmur dan sejahtera.
Sakit hingga meninggal
Soekarno sendiri wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Wisma Yaso, Jakarta, setelah mengalami pengucilan oleh penggantinya Soeharto. Jenazahnya dikebumikan di Kota Blitar, Jawa Timur, dan kini menjadi ikon kota tersebut, karena setiap tahunnya dikunjungi ratusan ribu hingga jutaan wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Terutama pada saat penyelenggaraan Haul Bung Karno.
Peninggalan
Pada tanggal 19 Juni 2008, Pemerintah Kuba menerbitkan perangko yang bergambar Soekarno dan presiden Kuba Fidel Castro. Penerbitan itu bersamaan dengan ulang tahun ke-80 Fidel Castro dan peringatan "kunjungan Presiden Indonesia, Soekarno, ke Kuba".
Penamaan
Nama lengkap Soekarno ketika lahir adalah Kusno Sosrodihardjo. Ketika masih kecil, karena sering sakit-sakitan, menurut kebiasaan orang Jawa; oleh orang tuanya namanya diganti menjadi Soekarno. Di kemudian hari ketika menjadi Presiden R.I., ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda). Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah. Sebutan akrab untuk Ir. Soekarno adalah Bung Karno.
Achmed Soekarno
Di beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang-kadang ditulis Achmed Soekarno. Hal ini terjadi karena ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat, sejumlah wartawan bertanya-tanya, "Siapa nama kecil Soekarno?" karena mereka tidak mengerti kebiasaan sebagian masyarakat di Indonesia yang hanya menggunakan satu nama saja atau tidak memiliki nama keluarga. Entah bagaimana, seseorang lalu menambahkan nama Achmed di depan nama Soekarno. Hal ini pun terjadi di beberapa Wikipedia, seperti wikipedia bahasa Ceko, bahasa Wales, bahasa Denmark, bahasa Jerman, dan bahasa Spanyol.
Sukarno menyebutkan bahwa nama Achmed di dapatnya ketika menunaikan ibadah haji.
Dan dalam beberapa versi lain, disebutkan pemberian nama Achmed di depan nama Sukarno, dilakukan oleh para diplomat muslim asal Indonesia yang sedang melakukan misi luar negeri dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan negara Indonesia oleh negara-negara Arab.
Pada saat kedatangan Sekutu (AFNEI) yang dipimpin oleh Letjen. Sir Phillip Christison, Christison akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia secara de facto setelah mengadakan pertemuan dengan Presiden Soekarno. Presiden Soekarno juga berusaha menyelesaikan krisis di Surabaya. Namun akibat provokasi yang dilancarkan pasukan NICA (Belanda) yang membonceng Sekutu. (dibawah Inggris) meledaklah Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya dan gugurnya Brigadir Jendral A.W.S Mallaby.
Karena banyak provokasi di Jakarta pada waktu itu, Presiden Soekarno akhirnya memindahkan Ibukota Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta. Diikuti wakil presiden dan pejabat tinggi negara lainnya.
Kedudukan Presiden Soekarno menurut UUD 1945 adalah kedudukan Presiden selaku kepala pemerintahan dan kepala negara (presidensiil/single executive). Selama revolusi kemerdekaan,sistem pemerintahan berubah menjadi semi-presidensiil/double executive. Presiden Soekarno sebagai Kepala Negara dan Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri/Kepala Pemerintahan. Hal itu terjadi karena adanya maklumat wakil presiden No X, dan maklumat pemerintah bulan November 1945 tentang partai politik. Hal ini ditempuh agar Republik Indonesia dianggap negara yang lebih demokratis.
Meski sistem pemerintahan berubah, pada saat revolusi kemerdekaan, kedudukan Presiden Soekarno tetap paling penting, terutama dalam menghadapi Peristiwa Madiun 1948 serta saat Agresi Militer Belanda II yang menyebabkan Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan sejumlah pejabat tinggi negara ditahan Belanda. Meskipun sudah ada Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan ketua Sjafruddin Prawiranegara, tetapi pada kenyataannya dunia internasional dan situasi dalam negeri tetap mengakui bahwa Soekarno-Hatta adalah pemimpin Indonesia yang sesungguhnya, hanya kebijakannya yang dapat menyelesaikan sengketa Indonesia-Belanda.
Masa kemerdekaan
Setelah Pengakuan Kedaulatan (Pemerintah Belanda menyebutkan sebagai Penyerahan Kedaulatan), Presiden Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Mohammad Hatta diangkat sebagai perdana menteri RIS. Jabatan Presiden Republik Indonesia diserahkan kepada Mr Assaat, yang kemudian dikenal sebagai RI Jawa-Yogya. Namun karena tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia yang ingin kembali ke negara kesatuan, maka pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS kembali berubah menjadi Republik Indonesia dan Presiden Soekarno menjadi Presiden RI. Mandat Mr Assaat sebagai pemangku jabatan Presiden RI diserahkan kembali kepada Ir. Soekarno. Resminya kedudukan Presiden Soekarno adalah presiden konstitusional, tetapi pada kenyataannya kebijakan pemerintah dilakukan setelah berkonsultasi dengannya.
Mitos Dwitunggal Soekarno-Hatta cukup populer dan lebih kuat dikalangan rakyat dibandingkan terhadap kepala pemerintahan yakni perdana menteri. Jatuh bangunnya kabinet yang terkenal sebagai "kabinet seumur jagung" membuat Presiden Soekarno kurang mempercayai sistem multipartai, bahkan menyebutnya sebagai "penyakit kepartaian". Tak jarang, ia juga ikut turun tangan menengahi konflik-konflik di tubuh militer yang juga berimbas pada jatuh bangunnya kabinet. Seperti peristiwa 17 Oktober 1952 dan Peristiwa di kalangan Angkatan Udara.
Presiden Soekarno juga banyak memberikan gagasan-gagasan di dunia Internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika, masih belum merdeka, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, menyebabkan presiden Soekarno, pada tahun 1955, mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung yang menghasilkan Dasa Sila. Bandung dikenal sebagai Ibu Kota Asia-Afrika. Ketimpangan dan konflik akibat "bom waktu" yang ditinggalkan negara-negara barat yang dicap masih mementingkan imperialisme dan kolonialisme, ketimpangan dan kekhawatiran akan munculnya perang nuklir yang merubah peradaban, ketidakadilan badan-badan dunia internasional dalam pemecahan konflik juga menjadi perhatiannya. Bersama Presiden Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser (Mesir), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), U Nu, (Birma) dan Jawaharlal Nehru (India) ia mengadakan Konferensi Asia Afrika yang membuahkan Gerakan Non Blok. Berkat jasanya itu, banyak negara-negara Asia Afrika yang memperoleh kemerdekaannya. Namun sayangnya, masih banyak pula yang mengalami konflik berkepanjangan sampai saat ini karena ketidakadilan dalam pemecahan masalah, yang masih dikuasai negara-negara kuat atau adikuasa. Berkat jasa ini pula, banyak penduduk dari kawasan Asia Afrika yang tidak lupa akan Soekarno bila ingat atau mengenal akan Indonesia.
Guna menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif dalam dunia internasional, Presiden Soekarno mengunjungi berbagai negara dan bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara. Di antaranya adalah Nikita Khruschev (Uni Soviet), John Fitzgerald Kennedy (Amerika Serikat), Fidel Castro (Kuba), Mao Tse Tung (RRC).
Masa-masa kejatuhan Soekarno dimulai sejak ia "bercerai" dengan Wakil Presiden Moh. Hatta, pada tahun 1956, akibat pengunduran diri Hatta dari kancah perpolitikan Indonesia. Ditambah dengan sejumlah pemberontakan separatis yang terjadi di seluruh pelosok Indonesia, dan puncaknya, pemberontakan G 30 S, membuat Soekarno di dalam masa jabatannya tidak dapat "memenuhi" cita-cita bangsa Indonesia yang makmur dan sejahtera.
Sakit hingga meninggal
Soekarno sendiri wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Wisma Yaso, Jakarta, setelah mengalami pengucilan oleh penggantinya Soeharto. Jenazahnya dikebumikan di Kota Blitar, Jawa Timur, dan kini menjadi ikon kota tersebut, karena setiap tahunnya dikunjungi ratusan ribu hingga jutaan wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Terutama pada saat penyelenggaraan Haul Bung Karno.
Peninggalan
Pada tanggal 19 Juni 2008, Pemerintah Kuba menerbitkan perangko yang bergambar Soekarno dan presiden Kuba Fidel Castro. Penerbitan itu bersamaan dengan ulang tahun ke-80 Fidel Castro dan peringatan "kunjungan Presiden Indonesia, Soekarno, ke Kuba".
Penamaan
Nama lengkap Soekarno ketika lahir adalah Kusno Sosrodihardjo. Ketika masih kecil, karena sering sakit-sakitan, menurut kebiasaan orang Jawa; oleh orang tuanya namanya diganti menjadi Soekarno. Di kemudian hari ketika menjadi Presiden R.I., ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda). Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah. Sebutan akrab untuk Ir. Soekarno adalah Bung Karno.
Achmed Soekarno
Di beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang-kadang ditulis Achmed Soekarno. Hal ini terjadi karena ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat, sejumlah wartawan bertanya-tanya, "Siapa nama kecil Soekarno?" karena mereka tidak mengerti kebiasaan sebagian masyarakat di Indonesia yang hanya menggunakan satu nama saja atau tidak memiliki nama keluarga. Entah bagaimana, seseorang lalu menambahkan nama Achmed di depan nama Soekarno. Hal ini pun terjadi di beberapa Wikipedia, seperti wikipedia bahasa Ceko, bahasa Wales, bahasa Denmark, bahasa Jerman, dan bahasa Spanyol.
Sukarno menyebutkan bahwa nama Achmed di dapatnya ketika menunaikan ibadah haji.
Dan dalam beberapa versi lain, disebutkan pemberian nama Achmed di depan nama Sukarno, dilakukan oleh para diplomat muslim asal Indonesia yang sedang melakukan misi luar negeri dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan negara Indonesia oleh negara-negara Arab.
Langganan:
Postingan (Atom)